Friday, 29 July 2016

Cara Membaca Tabel DYNO

Seringkali orang hanya meributkan angka , “tenaga motorku lebih tinggi topspeed ku pasti bagus” , ” torsi ku lebih tinggi, akselerasiku pasti bagus”. Benarkah demikian?  Memang tugas utama mekanik adalah mencari Angka dahulu, baik torsi maupun tenaga, setelah itu yang lebih penting ternyata adalah bentuk kurva grafik dari torsi dan tenaga itu sendiri.
Mari sebentar kita pelajari , bagaimana horsepower (hp/whp/dk) tenaga berkatian dengan torsi dan semoga kita bisa memahami grafik dan tabel hasil dyno. Karena tidak ada rider sejati yang tidak mengenali dan memahami karakter motornya, bukan?

TORSI!!!

Angka torsi yang kamu dapat dari dynorun adalah kalkulasi yang dihasilkan motor kamu. Dan itu sangat dipengaruhi indikasi dari gear ratio, final gear. Ukuran roda juga berpengaruh pada keluaran torsi. Oleh karenanya, torsi yang dihasilkan pada gear 1 pasti akan jauh lebih besar dibandingkan eh gear 2,3,4, dst.
Ini kenapa kamu berakselerasi keras banget di gigi 1 ketimbang di gigi 4. Kenapa dioper 2 motor bisa standing lebih tinggi ketimbang oper 3 ke 4. Namun inget juga semua tergantung kurva torsi terhadap RPM, jumlah daya yang digunakan untuk melontarkan motormu akan berubah seiring naiknya putaran mesin. Akselerasi motormu akan sangar saat menuju puncak torsi dan akan lesu seiring kurva torsi turun. Kurva torsi akan menggambarkan bagaimana rasa motor di lintasan / jalan.
Itulah mengapa sangat penting untuk melihat angka torsi karena menggambarkan kondisi sejati mesin. Pada alat dyno sportdevices yang kami miliki ternyata sangat  memudahkan memahami mesin, mungkin itu kenapa banyak tuner di jawa menyukai dyno model ini. Angka torsi akan lebih banyak dipengaruhi oleh desain kompresi dan ruang bakar. Jika kompresi mesin mu sudah matching, biasanya angka torsi optimal adalah mengikuti rumus = Kapasitas mesin / 10. Misal, volume silinder motormu adalah 150cc, maka torsi idealnya ketika setelah di tune up ( tuning ) adalah 15nm.  Kondisi ini adalah nilai 8 untuk modifikasi mesin pada korek harian misalnya, atau turing, atau race yang mengandalkan durabilitas tinggi. Untuk hi-performance engine dengan kompresi 12-13 : 1 , maka angka torsi biasanya akan lebih besar 1-2 digit. Umumnya setiap peningkatan kompresi akan meningkatkan angka torsi meskipun tidak linier. Desain konstruksi mesinbakan lebih banyak memperngaruhi kurva torsi dan karakter sebuah mesin. So , kalau motormu sudah bore up , jangan lupa lihat angka torsinya, asyik kan 😀 heheheh…
HORSE POWER (TENAGA)
Kalau dari torsi saya sudah tau karakter motorku , lantas kenapa aku perlu melihat horsepower? Torsi adalah indikasi akselerasi, lantas tenaga menggambarkan apa? Masih ingat rumus HP = TQ x RPM / 5252. Jadi tenaga adalah fungsi dari torsi mesin yang berhubungan dengan RPM. Dari rumus ini bisa dilihat, tenaga pasti akan lebih rendah dari torsi dibawah rpm 5252, jadi jangan pernah menggambarkan karakter motormu dibawah 5000 rpm.
Bila kamu mampu menjaga torsi motormu tetap rata hingga puncak limit rpm, maka tenaga puncakmu pasti semakin besar, dan lari motormu pasti akan terasa lebih enteng sampai putaran tinggi tidak ngeden tidak lemot, lepas begitu saja mesin teriak cepat tisak molor. Sama halnya jika untuk balap kamu mampu menggeser puncak torsi, maka rasa motornya akan semakin nariik ga cuma menghentak. Horsepower secara gampang adalah nafas di setiap gigi, semakin tinggi letak puncak tenaga, maka nafas motor akan semakin panjang dan enteng terhadap RPM dan topspeed makin tinggi.
Kesimpulannya mesin menghasilkan tenaga dan torsi. Keduanya akan bekerja terhadap gearbox(ratio) dan rpm untuk menghasilkan akselerasi dan topspeed. Ketika di lintasan nanti tinggal sesuaikan final gear dan rasio. Yang penting karakternya dulu dapet. Dan ini adalah fungsi noken as, karburator, head porting, knalpot yang banyak berpengaruh biasanya. Selain tentu juga tuning sang engineer. 
Contoh misal, Motor dengan torsi 15nm di rpm 7000, akan menghasilkan 19,9 horsepower bandingkanMotor dengan torsi 15nm di rpm 8,000 , akan menghasilkan tenaga 22.8 horsepower

Semakin besar tenagamu akan lebih kuat untuk mengangkat final gear ataupun rasio yang lebih berat untuk menghasilkan topspeed tinggi. Namun kita tidak naik motor kita selalu di peak power ataupun puncak torsi setiap saat kan. Yang perlu kita lakukan adalah melihat bentuk dari kurva torsi dan tenaga sebuah motor, disitulah dynochast sangat berharga. ” KURVA TORSI YANG RATA DAN POWER BAND YANG LEBAR akan menciptakan motor yang enak dipakai dalam segala situasi, baik motor jalanan maupun balap, karena kita akan mendapat rasa akselerasi yang sama disetiap gigi maupun rpm. Kurva torsi yang menanjak dan power band sempit mungkin hanya cocok untuk balap, oleh karenanya motor-motor 2 tak banyak yang cocok buat balap torsi dan tenaganya ngumpul semua di putaran atas wkwkwkwkw…
berikut adalah contoh contoh kurva power dan tenaga
bad torque
torsi lebih besar atau sama dengan tenaga :  Hanya baik untuk rpm bawah menengah cocok untuk kendaraan harian, beban berat – motor turing banyak muatan yang tidak untuk rpm tinggi dan mengandalkan gear berat untuk topspeed) bukan untuk hi speed
flat torque
torsi flat favorit para tuner engine, memberimu sensasi motor yang ringan tidak mengehntak, enak buat keluar masuk tikungan maupun topspeed , universal race character

Beda letak torsi , beda pula tenga yang dihasilkan, selalu perhatikan grafik torsi

beda letak torsi.jpg

0 komentar:

Post a Comment